Selasa, Oktober 07, 2008

Tidak Seistimewa Dulu


dulu…

Dia dulu adalah temanku, teman baru di kota ini. Dia adalah teman yang baik. Dia dulu selalu mau meluangkan waktunya untukku. Kapan aku butuh dia siap membantu, dia siap mendengar. Dia menghibur disaat aku sedih, disaat aku tertawa. Kadang dia seperti sumber inspirasi bagiku. Tidak dipungkiri, dia sempat hadir sebagai ide ketika aku menulis, Dia sempat hadir dalam mimpi ketika tidur. Kadang dia juga hadir untuk menghiasi lamunan dikala sepi. Dia dulu teman bicaraku yang baik. Dia rela menemani malamku meski sudah terkantuk-kantuk walau itu hanya lewat telepon. Dia seperti bintang kecil yang memberi kilau dalam bagian kehidupanku. Meskipun dia bukan segala-galanya bagiku, dan dia bukanlah kekasih hati atau orang yang berjanji akan sehidup semati denganku, namun kehadirannya sebenarnya tak bisa terlupakan begitu saja.

Ya, dulu dia cukup istimewa.
Tapi.. itu dulu.

Aku sangat suka dan senang berjalan-jalan dengannya. Menurutku dia adalah teman yang terindah di kota ini. Dia seperti menggambarkan keindahan kota ini. Dulu aku sempat beberapa kali berkunjung ke tempatnya, walaupun dia mengizinkan ku untuk datang lebih sering. Memang wajahnya berbeda dengan rupa orang yang ada di kota ini, dia menyisakan kekhasannya tersendiri. Itulah kenapa aku tidak bosan-bosan dengannya.

dia dulu cukup istimewa.
itu dulu…

kini…

Kini semua telah berubah. Mungkinkah waktu telah merubahnya?, sehingga aku seperti tak mengenal dia lagi. Waktunya tidak sebanyak dulu, suara yang terlantun dari mulutnya dan bibir indahnya tak sehangat dulu lagi. Tatapan matanya tak seistimewa dulu. Aku sudah tidak bisa memanggil dia dengan kehangatan seperti biasanya. Aku sedikit kecewa. Aku sedikit kehilangan dia. Dan kini, aku tidak ingin menyesali apa yang telah berlaku, walaupun aku agak berat menerima hal ini. Ini harus terjadi dan aku harus bisa memahami itu semua. Aku kehilangan dia. Aku sedih, tapi tidak mengapa karena dia telah senang dengan keadaanya saat ini. bukankah begitu temanku?

Dan kini…
dia tidak seistimewa dulu


***terima kasih teman, bahagiamu adalah senangku...

Lagu ini mungkin cocok dengan keadaan ini : Sindentosca - Kepompong





Tidak ada komentar: