Senin, Oktober 20, 2008

Cewek Matre...



Pernah dengar lagu yang liriknya seperti ini “cewek matre, cewek matre, ke laut aje”. Kalau belum dengar, bisa di download disini.

Hidup di zaman sekarang ini sepertinya mulai sulit, sebab semua serba uang, semua dinilai dengan uang dan materi. Secara tidak langsung hal ini akan membuat kita menjadi matre. Mudah-mudahan kita bisa berfikir lebih jernih menanggapi hal ini.

Matre asal katanya dari materialistis, sebuah sikap dan sifat turunan dari kapitalisme. Kapitalisme ini adalah paham yang memuja kepemilikan harta atau modal. Mereka yang punya harta dan ber-uang bisa menjadi kuat dan bisa menguasai banyak hal. Antara matre dan kapitalisme mempunyai kaitan erat satu dengan yang lain.

Materialisme:

“sebuah keinginan akan kekayan atau harta milik dengan sedikit ketertarikan pada hal-hal yang etis atau rohani”

“sebuah perhatian yang terus menerus terhadap barang-barang kepemilikan dan kekayaan; sebuah pandangan yang besar atau berlebihan terhadap hal-hal duniawi”

Kapitalisme:

"salah satu pola pandang manusia dalam segala kegiatan ekonominya"

"suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya"


Matre-realistis vs Matrealistis

Orang matre yang bijak akan memilih menjadi orang yang matre-realistis, bukan matrealistis (materialistis).

Menjadi matre-realistis berarti bisa memposisikan materi dengan realistis, tidak menganggapnya tak penting, tapi juga tidak mengagung-agungkannya. Tidak menjadikan harta sebagai tujuan hidup, tapi sekedar sarana untuk hidup, untuk hidup yang baik dan layak.

Orang matre-realistis akan mencari uang dengan bekerja yang lebih baik dan lih giat, bukan dengan cara instant, yaitu dengan menghalalkan segala cara untuk memperoleh yang dinginkan secara cepat. Bijak dalam membelanjakan uang, menyisihkannya untuk hari depan, beramal dan beribadah.

Sementara itu orang matrealistis adalah kebalikannya dari sikap orang matre-realistis.



Apakah kita akan menilai hidup ini dengan seberapa banyak barang atau kekayaan yang kita miliki?

Apakah kita akan menilai orang lain dengan seberapa banyak barang atau kekayaan yang dia miliki?



***cewek itu sebetulnya tidak "matre" tapi cuma ingin di fasilitasi.
Tapi, fasilitas seperti apa? itu yang akan menjadi pertanyaan.






Tidak ada komentar: