Senin, Februari 25, 2008

Perempuan Pipis Berdiri



Perempuan pipis berdiri seperti laki-laki, saat ini memang sedang menjadi trend. Saya tidak yakin apakah itu disebabkan oleh “emansipasi wanita” yang terus disuarakan.

Kita tahu bahwa budaya pipis atau buang air kecil di Indonesia:
“perempuan pipis duduk sedangkan laki-laki pipis berdiri”


Mungkin budaya pipis duduk ini sedikit menyulitkan kaum perempuan itu sendiri, karena kebiasaan pipis duduk/ jongkok tidak bisa dilakukan di sembarang tempat dan waktu. Misalnya di WC umum yang pakai closet duduk, selain WC yang kotor, dan sangat tidak mungkin menempelkan pantat "mulus" di closet yang basah dan bau, apalagi ada aturan agar tidak nongkrong/ jongkok di atas WC. Supaya tidak terjatuh waktu buang hajat, juga untuk menghindari agar WC tidak rusak/ pecah.

Kebelet pipis di kendaraan yang terjebak kemacetan. Kebelet pipis di atas kereta api, atau bis patas kelas ekonomi. Bagi perempuan, situasi-situasi seperti itu tidak bisa dihindarkan. Bagi kaum laki-laki situasi seperti tersebut tidaklah begitu menyulitkan, mungkin dengan mencari sedikit celah, pohon atau dinding maka hasrat pipis yang tertahan bisa dilepaskan. Sangat tidak mungkin menahan pipis hingga menemukan tempat yang layak untuk melepaskan pipis. Karena dari segi kesehatan, menahan pipis sangat tidak baik. Efeknya bisa beraneka ragam mulai dari infeksi saluran kencing, batu gijal, atau gagal ginjal dan lain sebagainya. Menahan pipis terlalu lama sangat tidak menyenangkan karena bisa menimbulkan rasa sakit pada alat kelamin.

Saat ini memang telah ada sebuah alat untuk mempermudah agar perempuan bisa pipis berdiri layaknya lali-laki. Alat tersebut bernama Plastuit. Plastuit ini dinyatakan sebagai kreasi seorang wanita Belanda yang risih dan selalu merasa tidak nyaman jika pipis duduk di WC umum. Maka dia membuat sendiri alat tersebut dan digunakan sendiri. Lama-lama peralatan tersebut diperkenalkan pada rekan-rekannya dan diproduksi untuk dijual dipasaran. Bahan dan bentuknya sangat sederhana, hanya terdiri dari kertas karton tipis yang diselipkan di paha dengan bentuk piringan penampung yang bentuknya disesuaikan dengan lekukan paha. Bagian depannya berbentuk corong.
Cara penggunaan alat lihat disini




Kalau Anda ingin tahu lebih lengkap tentang alat tersebut bisa dilihat disini dan disini juga bisa.

Mungkin bagi Anda yang perempuan bisa membuatnya sendiri untuk dicoba.

Tidak ada komentar: