Rabu, Februari 25, 2009

Badfinger



Badfinger adalah band pop rock yang dibentuk di Swansea, Wales di awal tahun 1960-an.

Berikut sedikit cerita tentang group musik Badfinger:

Pada tahun 1968, John Lennon dan Paul McCartney mengumumkan pendirian perusahaan Apple milik The Beatles. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah mencari dan membantu pemusik berbakat.

Tidak sedikit yang dibantu perusahaan ini, antara lain James Taylor, Mary Hopkin, dan Badfinger. Selain dibantu rekaman, para pemusik berbakat ini juga dibantu oleh anggota The Beatles, seperti dibuatkan lagu. Misalnya, Hopkin menjadi terkenal karena menyanyikan dua karya McCartney. Sementara itu, McCartney juga ikut memainkan bas dalam salah satu hit James Taylor, California In My Mind.

Dibandingkan dengan bantuan The Beatles terhadap kedua pemusik di atas, bantuan kepada Badfinger lebih istimewa. Selain dibantu rekaman, Badfinger diberi sebuah hit oleh McCartney, Come And Get It. Grup ini juga dipercaya menciptakan musik film yang dibintangi Ringo Starr, yaitu The Magic Christian, dan ikut rekaman lagu It Don’t Come Easy.

Selain itu, band ini dipercaya ikut membantu rekaman album Imagine karya John Lennon dan konser amal membantu rakyat Banglades yang diprakarsai George Harisson. Bahkan, Harrison pernah menjadi produser album Badfinger yang ketiga.

Nama Badfinger juga diberikan oleh Manajer Apple Neil Aspinal (Lennon mengusulkan nama Prix dan McCartney mengusulkan nama Home). Di samping itu, bila dicermati dengan saksama, musik Badfinger mempunyai warna yang dekat dengan musik The Beatles, seperti lagu Hey Jude dan Old Brown Shoe.

Itulah sebabnya di berbagai tulisan tentang band ini, Badfinger disebut-sebut sebagai murid The Beatles. Irama lagu, cara memainkan gitar, dan entakan drum mirip dengan apa yang dikerjakan The Beatles. Bahkan, paduan suara Pete Ham dan Tom Evans juga mirip dengan duet Lennon dan McCartney.

Kesamaan ini bukan hanya dalam warna musik, tetapi juga dalam perjalanan hidupnya yang hampir sama, yaitu sama-sama bubar. Bahkan, akhir perjalanan Badfinger sangat tragis.

Badfinger merupakan kelanjutan dari The Iveys karena sebagian personelnya juga berasal dari grup itu, yaitu Ham, Mike Gibbins, dan Evans. Satu lagi anggota band ini, Joey Molland, yang menggantikan Ron Griffiths.

Menurut McCartney, dalam film Anthology, grup ini diperkenalkan kepada Apple oleh Mal Evans (manajer The Beatles). Semenjak menyandang nama Badfinger, grup ini praktis dibantu oleh para personel Beatles. Come And Get It adalah karya McCartney, yang sekaligus menjadi produser. Dan seperti telah disebutkan, lagu ini kemudian menjadi judul lagu film komedi yang dibintangi Starr, The Magic Christian. Bahkan, Badfinger dipercaya membuat musik film tersebut dan menerbitkan album pertama yang berisikan musik film itu.

Pada tahun 1970, album kedua Badfinger keluar dengan judul No Dice. Ini merupakan karya mereka sepenuhnya dan sebagian besar lagu-lagunya itu diproduseri Geoff Emerick. Dari album ini lahir beberapa hit, seperti No Matter What dan Believe Me. Sebelum album ini dirilis, pada tahun 1969 Badfinger juga merekam sejumlah hit, seperti Carry On Till Tomorrow yang warna musiknya agak rock klasik dan Rock Of All Ages yang mirip nomor rock khas ala The Beatles, yakni Back In USSR.

Nasib Badfinger pada awalnya tidak sejahtera. Sebagai contoh, mereka masih harus berjuang untuk melancarkan tur ke Amerika Serikat (AS) guna mendapatkan modal bagi produksi album berikutnya. Bahkan, dalam perjalanan tur, mereka hanya mengandalkan bis kelas ekonomi sebagai transportasi. Namun, kesengsaraan itu tidak mematahkan semangat mereka karena tanggal 9 Januari 1971 Badfinger masuk studio untuk merekam album baru.

Pada saat mereka merekam, George Harrison juga sedang mengerjakan album All Thing Must Pass. Harrison kemudian menyatakan kesediaan menjadi produser album Badfinger tersebut. Bahkan, Harrison ikut memainkan gitar dalam lagu yang akhirnya menjadi hit, Day After Day.

Harrison mengajak mereka menyiapkan konser untuk membantu rakyat Banglades. Maka, Badfinger muncul memperkuat Harrison ketika menyanyikan Here Comes The Sun dalam konser tersebut.

Setelah konser, Badfinger dibantu Todd Rundgren sebagai produser. Semua aransemen yang pernah dibuat Badfinger oleh Rundgren ditata ulang. Akibatnya, rekaman lagu-lagu Badfinger menjadi lebih baik, tanpa kehilangan warna musiknya yang mirip The Beatles.

Album Badfinger ini dinamakan Straigth Up. Dalam album ini, selain hit Day After Day, terdapat lagu-lagu menarik lainnya, seperti Baby Blue, Suitcase, Take It All, dan Without You. Lagu yang terakhir tidak menjadi hit di tangan Badfinger, tetapi justru dipopulerkan artis lain, seperti Harry Nilson, Mariah Carey, dan Air Supply.
Sementara Baby Blue menjadi hit di AS. Dengan demikian, inilah album terbaik Badfinger yang membuat mereka memasuki masa keemasan.

Pada tahun 1973, Badfinger mengeluarkan Ass, yang merupakan album terakhir bersama Apple. Dalam album ini ada beberapa lagu yang bagus, seperti Apple Of My Eye, When I Say, I Can Love You, dan Timeless. Namun, album ini tidak menghasilkan hit dan manajer Christ Thomas cenderung menyalahkan para personel Badfinger sebagai penyebab kegagalan.

Kegagalan menghasilkan hit menyebabkan pihak Thomas menilai Badfinger secara komersial sudah gagal. Sedangkan para personelnya justru menghendaki penciptaan karya-karya yang bagus tanpa perlu memikirkan aspek komersialisasi.

Pada akhirnya, posisi Thomas memang selalu lebih kuat sehingga Badfinger kembali masuk ke studio dan menghasilkan album Badfinger tahun 1974. Album ini merupakan rekaman pertama di luar Apple karena mereka diikat kontrak oleh Warner Bros. Lagu-lagu pada album ini cukup bagus, seperti Lonely You, Give It Up, Where Do We Go From Here, dan I Miss You.

Namun, sekali lagi, band ini gagal menghasilkan hit. Hal ini membuat Thomas semakin tidak puas kepada band dan semakin menekan para personel band agar lebih serius menghasilkan hit. Pada tahun 1974 itu juga, Thomas memaksa band masuk studio rekaman lagi. Hubungan antara personel dan Thomas semakin tegang. Evans menjadi frustrasi sehingga hanya menyumbangkan sebuah lagu.

Album Badfinger periode Warner Bros yang kedua ini menghasilkan beberapa karya menarik, seperti Know One Knows, Just A Chance, You’re So Fine, dan medley Meanwhile Back At The Ranch/Should I Smoke. Namun, lagu-lagu itu kembali tidak menjadi hit.
Akibat kegagalan komersial, Molland keluar dan mendirikan Natural Gas. Ia digantikan oleh Jackson, yang pernah ikut tur AS tahun 1974, menggantikan Ham yang mengundurkan diri dari tur itu. Album yang direkam selama tahun 1974 dan siap dirilis tahun 1975 berjudul Head First. Tetapi, album itu tidak pernah dirilis sampai tahun 2001.

Akibat batalnya rilis Head First, Ham, Evans, dan Gibbins semakin frustrasi. Ham mati gantung diri di rumahnya di London pada bulan April 1975 sehingga Badfinger kehilangan seorang pencipta lagu utama yang andal. Kematian Ham membuat band ini menjadi berantakan. Gibbins kembali ke Wales, sementara Evans dan Molland bersolo karier.

Tiga tahun setelah kematian Ham, Molland mengajak Evans dan Gibbins untuk reuni dan merekam album baru. Namun, di tengah latihan, Gibbins mengundurkan diri sehingga tinggallah Evans dan Molland dibantu Joe Tansin, Ken Hark (kemudian diganti Andy Newmark), dan Nicky Hopkins.

Meskipun tinggal berdua, musik Badfinger masih menunjukkan warna yang sama. Setidaknya ada dua lagu yang enak didengar, yaitu Lost Inside Your Love dan Love Is Gone Come At Last. Lagu yang terakhir menduduki urutan ke-69 tangga lagu di AS.
Pada tahun 1981, Evans dan Molland kembali membuat album baru, Say No More, dengan bantuan Tony Kaye (eks anggota Yes), Glen Sherba, dan Richard Bryan. Dalam album ini terdapat sebuah hit, Hold On, yang menduduki urutan ke-56 tangga lagu di AS.
Sayangnya, ini merupakan album kerja sama terakhir antara kedua personel karena tahun 1982 Evans membentuk grup baru bersama Gibbins dan Jackson. Grup ini gagal membuat album sehingga setahun kemudian bubar.

Setelah bubar, Evans memperjuangkan pemberian royalti yang lebih layak atas lagunya, Without You. Selain itu, Evans juga berusaha mengatasi pemakaian nama Badfinger oleh grup band lain. Evans kecewa melihat keadaan yang membuatnya frustrasi sehingga bulan November 1983 giliran dia yang mati bunuh diri.
Dengan meninggalnya Evans, Badfinger semakin sulit diwujudkan kembali karena hanya Molland dan Gibbins yang masih tinggal. Mereka kemudian menjalani solo karier yang tidak begitu sukses.



Sumber: Erwin Indrajaya Staf Pengajar FISIP-UI dimuat pada harian Kompas pada Jumat, 12 Desember 2003.





Tidak ada komentar: