Kamis, Agustus 28, 2008
Tai Anjing
Seseorang dengan nada emosi dan dengan raut wajah memerah, Dia berkata:
Cinta itu tai kucing.
Cinta itu tai anjing.
Cinta itu tai ayam.
Cinta itu tai babi.
Cinta itu tai kerbau.
Cinta itu tai sapi.
Cinta itu tai kambing.
Cinta itu tai monyet.
Cinta itu tai kuda,
Cinta itu tai tikus,
Semua jenis tai dan semua sumpah serapah yang mengandung unsur tai, dia sebutkan satu persatu. Dia sangat emosi.
Mungkinkah dia sedang frustrasi atau sedang patah hati? Atau kah dia baru saja putus cinta, atau habis ditolak cintanya? Mungkin, itu mungkin saja...
Kalau memang benar dia sedang putus cinta atau ditolak cintanya, berarti dia tak mau menanggung konsekwensi yang ada dalam dunia percintaan. Dia hanya mau mencintai tanpa mau menanggung resiko dan akibat yang ditimbulkan cinta. Kalau tidak mau, lebih baik tidak usah mencintai. Atau tidak usah saja diutarakan dan diungkapkan cinta itu. (upss, jangan sampai deh)
Setelah dipikir-pikir, tenyata susah juga, jadi bingung untuk mendefinisikan cinta ataupun jatuh cinta. Setiap orang akan memiliki defenisi tentang cinta yang berbeda-beda. Masalah hati, memang sesuatu yang begitu pribadi. Semua orang mesti berbeda-beda dalam menyingkapi perasaan hati atau juga jatuh cinta.
Pernah dengar orang berkata: “Jatuh cinta berjuta rasanya. Jatuh cinta itu; tai anjing serasa coklat. Semua terasa indah dan enak”?
Bagaimana dengan orang tadi? Mengapa dia menganggap cinta itu seperti tai? Mungkinkah dia telah gagal merobah rasa tai anjing menjadi rasa coklat?
Mungkin Anda percaya kalau cinta bisa merubah seseorang. Jangan heran kalau cinta bisa merubah seseorang menjadi sangat membenci orang yang paling dicintai, atau menjadi sebaliknya. Mungkin saja ini masalah komitmen dan sedikit pengaruh dari kehebatan cinta.
“when your heart's on fire. You must realize. Smoke gets in your eyes”
Itu sedikit penggalan lyric lagu dari The Platters.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar