Minggu, Desember 21, 2008
Sinar Terang dan Kesejukan
Akhir-akhir ini aku sering telat bangun. Karena saat ini aku tinggal di sebuah ruko jadi sinar terang dari cahaya matahari tidak bisa langsung masuk ke ruang tidur, sehingga tidak sadar kalau hari sudah siang.
Pagi ini sewaktu bangun tidur aku mendapat sebuah SMS dari seorang teman, aku tidak begitu mengerti maksud dan tujuan dari SMS tersebut. SMS tersebut berbunyi:
"Api adalah kawan. Api pun adalah lawan. Dia akan menjadi kawan apabila di kontrol besar-kecilnya yang kamu butuhkan. Dia pun akan menjadi lawan apabila kamu lupa akan besar-kecilnya yang dibutuhkan".
Tanpa pikir panjang, tanpa tahu maksud dan tujuan SMS tadi, aku langsung saja membalas SMS tersebut:
"Semua bisa gelap jika tidak ada api. Tapi aku tidak ingin menjadi api. Karena orang selalu melihatnya dari: besar-kecil, kawan-lawan, butuh-tidaknya. Biarkan aku sebagai sejuk yang sedang melihat terang yang selalu ditemani sinar cahaya. Karena aku tahu cahaya sangat takut kehilangan terangnya. Aku juga tidak ingin sebagai gelap yang selalu dibicarakan sinar pada terangnya".
Beberapa saat kemudian teman tadi membalas SMS-ku dengan kata-kata yang lebih panjang lagi.
"Sejuk memang nyaman, sejuk pun memang bisa melepas lelah. Tapi terkadang sejuk pun butuh terangnya sinar cahaya yang membias. Memang cahaya takut kehilangan terangnya, karena tanpa terang bukan cahaya namanya. Semua orang pun tak mau akan gelap, karena itulah cahaya ada untuk meneranginya. Dan cahaya pun tidak mau menceritakan kegelapan pada terangnya. Karena itu bisa memudarkan terangnya sinar"
Aku masih belum paham, kenapa dia mengirim SMS seperti seorang pujangga. Apa mungkin dia sedang mengambil kelas sastra. Tapi aku tetap mebalas SMS dari dia,
"Mungkinkah sejuk selalu hadir kala terang-cahaya menyinari segenap kegelapan?. Akurasa tidak..., biarkan sejuk datang dan pergi. Karena sejuk bukan milik terang sinar cahaya ataupun milik kegelapan"
Ternyata teman tadi tidak mau berhenti, dia terus membala SMS-ku setelah beberapa menit berlalu.
"Sejuk memang suka datang dan pergi, sejuk pun diharapkan kehadirannya. Tapi sejuk tidak pernah pasti. Sejuk selalu berpindah-pindah. Mungkin sejuk harus di pelihara, dijaga dan dilindungi. Semoga kesejukan hadir dikala cahaya memberi sinar abadi pada terangnya"
Aku memutuskan untuk tidak membalas SMS tersebut, apapun maksud dan tujuannya. Karena bagiku "kesejukan telah hadir di saat sinar memberi terang"
***habis gelap terbitlah terang..., jangan bangun kesiangan...,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar