Rabu, Maret 26, 2008

Sedang Jatuh Cinta


Aku sengaja menulis surat ini untukmu, tapi aku tidak begitu yakin kau akan menyempatkan diri untuk membacanya. Aku memahami akan kesibukan mu saat ini.


Bagaimana kabarmu? Rindukah kau padaku? Apapun yang sedang kau rasakan saat ini tidak akan merubah perasaanku padamu, saat ini aku sedang merindukanmu. Aku rindu untuk duduk disisimu. Rindu untuk berbagi cerita indah dengan mu. Rindu pada nasihat-nasihat bijak dari mu. Rindu pada marahmu. Rindu pada senyummu. Rindu pada canda mu, aku rindu, rindu sekali.

Tau kah engkau, aku bukan hanya rindu padamu, tapi lebih dari itu aku sekarang benar-benar sedang butuh dirimu. Bagaimana ini, aku sangat bingung sekali!. Sesuatu perasaan aneh telah datang mengahampiriku. Perasaan yang baru pertama aku rasakan. Akhir-akhir ini aku selalu diliputi dengan perasaan senang, perasaan sukacita, dalam kesendiriaanku aku sering tersenyum, aku heran, aku merasa tak ada kejadian yang sangat istimewa atau kejadian yang menggembirakan, tapi ini aneh sekali, bayangkan dalam satu hari aku selalu tersenyum, Gilakah aku? Mungkin tidak! Tapi kau tau apa yang sedang melandaku? Aku harap kau tidak akan menertawakanku! aku sekarang sedang jatuh cinta!

Akhirnya cinta benar-benar telah menemukanku, datang untuk menemuiku, dan kau tahu, aku telah terperangkap dalam dekapannya, terkurung dalam sayapnya. Rasanya perasaan ini benar-benar telah mengusikku, mengganguku, tapi sepertinya aku tidak merasa keberatan sama sekali, dan aku tidak bisa menyembunyikan perasaanku, bahwasanya aku benar-benar merasa senang dengan perasaan ini.

Bagaimana ini, aku bingung sekali. Dulu sebelum keberangkatanku ke kota ini, kau sempat mewanti-wantiku agar aku selalu berhati-hati dalam menjaga hatiku. Aku sudah memenuhi nasihatmu, tapi siapa yang salah jika akhirnya aku juga merasakan cinta ini. Selama ini aku telah melapisi hatiku agar tidak mudah kalah dengan godaan-godaan yang ada. Disini banyak sekali yang baik, banyak sekali yang indah, semua penuh pesona, mereka punya banyak sebab untuk dikagumi, tapi yang satu ini lain. Yang ini benar-benar kuat membelengguku. Orang itu benar-benar punya aura yang sangat kuat, saking kuatnya aura itu sampai akhirnya hatiku tersentuh tanpa perlu disentuh, terkurung tanpa pernah dia datang mengurung. Hatiku terbelai tanpa sempat ia membelai. Ku harap kau tau seberapa besar aura yang dimilikinya sehingga akhirnya aku harus takluk dalam belenggu, tanpa mungkin ia sadari bahwa sebenarnya ia telah membelengguku kuat sekali.

Kalau kau ingin bertanya sejak kapan? Maka aku tak akan segan untuk menjawabnya. Perasaan aneh ini datang dua bulan yang lalu, saat itu juga pertama kalinya aku menemukan ketidakberesan dalam hatiku. Dia memang tidak mengganguku, bahkan dia tidak berbuat apa-apa, tapi aku juga heran mengapa akhirnya aku harus bertekuk lulut pada aura yang dimillikinya.

Kalau kau ingin bertanya mengapa aku menyukainya? Kalau yang ini aku sendiri tidak tahu penyebabnya. Sebaiknya tanyakan sendiri pada Tuhanku yang telah menciptakan perasaan ini. Lalu, mengapa harus orang itu? Sekali lagi aku tidak menemukan jawabannya.

Terdakang aku pusing sekali menghadapi apa yang aku rasakan ini. Perasaan ini memang baru pertama kali, tapi aku harus mengakuinya, kalau ia menusuk terlalu dalam, bahkan selama dua bulan ini aku tidak bisa banyak berkutik disebabkan aku sendiri kewalahan menghadapi perasaan ini. Tolonglah aku, kadang perasaan ini membawa kebahagiaan, seakan-akan akulah orang yang paling berbahagia didunia ini. Tapi dilain pihak aku juga dilanda ketakutan demi ketakutan. Aku tiba-tiba takut jika orang itu pergi, takut jika tiba-tiba ia tidak merasakan apa yang aku rasakan, takut jika yang Tuhan takdirkan berbeda dengan apa yang aku harapkan. Lucu ya?, tapi tiba-tiba aku lebih takut untuk kehilangan engkau. Aku jadi benar-benar takut bagaimana seandainya nanti aku telah hidup bersama seseorang. Aku takut kehilanganmu. Aku sayang padamu.

Bagaimana perasaanmu saat aku yang selalu kau jaga, aku yang selalu kau kuatkan, kau do`akan sepanjang hari ini tiba-tiba harus pergi bersama orang lain. Ridhokah kau? Seberat apa nanti kau melepasku pergi? Maka jika saat itu tiba aku tidak tahu seberapa banyak persediaan air mata yang aku punya untuk mengungkapkan bahwa aku benar-benar sayang padamu.

Maafkan aku, aku sayang padamu, aku sayang pada keluargaku, sayang pada semua teman-temanku, tapi padanya, pada orang yang mempunyai aura besar itu aku harus mengakui bahwa perasaan ini lain dari yang lainnya. Kau tahu, saking bingungnya aku hampir nekat untuk mengatakan tentang perasaanku ini padanya, pada orang itu. Kau kan tahu seberapa nekatnya aku ini, tapi untunglah aku masih bisa berfikir jernih untuk bisa mengendalikan emosiku. Padahal aku jarang bertemu dengannya, tapi aku berani jamin, bahwa dia tidak pernah absen dari doa-doaku, dalam setiap hariku, dia selalu ada dalam pintaku pada Tuhanku.

Jika cinta itu gila mengapa banyak orang yang memilih untuk menjadi gila selamanya hanya untuk merasakan cinta? Kalau cinta itu penyakit, mangapa banyak yang memilih untuk tidak pernah sembuh darinya? apakah ini anugrah ataukah musibah bagiku? Sampai terkadang aku tidak kuat juga menghadapi perasaan yang membingungkan ini. Tolonglah aku. Maafkan aku, jikalau tidak bisa menghentikan apa yang aku rasakaan.

P.S: Aku belum bisa kembali ke kotamu, ke kota kita. Aku sudah mencoba untuk itu, tapi selalu gagal. Aku harap kamu bisa mengerti aku. Maafkan aku…

Lyric Lagu:
Joker - Aku Jatuh Cinta

Sebagian isi terinspirasi dari Starlight


Tidak ada komentar: