disinilah negeri seribu rimba,
dimana kau akan terasing ditanah sendiri,
dimana hak hak mu akan dikebiri,
dimana kewajiban mu harus melebihi toleransi,
dimana nurani mu mesti dimodifikasi,
dimana hati mu akan terisolasi,
ooh, inikah negeri kami...
benar, ini negeri mu wahai generasi...?
inilah negeri sejuta mimpi,
dimana secangkir kopi dan sepotong roti adalah sangat berarti...
sebagai teman penghantar pagi..
sebuah prestasi jika itu kau dapati,
itupun tidak bergaransi...
sekedar basa basi agar ada gengsi...
dimata ibu pertiwi...
disini, di negeri sejuta rimba, tempat kau akan memahami,
taburan janji janji yang tak lagi sepenuhnya murni...
celoteh celoteh mu hanya akan menjadi polusi...
jika kau tak berdandan dan berdasi...
suaramu akan dianggap rangkaian melodi...
jika mampu bermain rapi..,
jika mampu membeli kursi kursi yang tak hanya untuk kau duduki...
rahasia petinggi menjadi harga mati...
karena semua bisa terjeruji...
demi mimpi mimpi yang dikompromi,
disini, di negeri sejuta rimba, misteri bisa berganti cerita mini seri...
ini, inilah negeri sejuta rimba, negeri tempat berlomba para calon pahlawan...
pahlawan kepagian,
pahlawan kesiangan,
pahlawan kemalaman,
bahkan pahlawan ketua-an...
inilah negeri ku
mungkin juga negeri mu,
inilah negeri kita?
mungkin tidak semua ingin setuju...
berharap darimu aku peduli...
Baca selengkapnya...
Minggu, September 16, 2012
Sabtu, September 15, 2012
Tiket Pesawat Murah
Anda bisa mencari harga tiket pesawat yang paling murah untuk
tujuan semua kota-kota di Indonesia dan di Asia, dengan maskapai penerbangan
yang bertarif minimal dan pelayanan maksimal.
Kami akan mencarikan semua maskapai penerbangan yang berbiaya minimal, seperti maskapai berikut: Lion air, Batavia Air, Merpati, Sriwijaya Air, Air Asia, Trans Nusa, Garuda Indonesia dan Citilink.
Semua data penerbangan, harga tiket dan waktu keberangkatan adalah real-time dan akurat.
Untuk Reservasi Tiket anda dapat menghubungi kami :
Kantor:
0751 - 72285
HP:
085272636090 - 085272636090
Email:
ahmadinovtravel@gmail.com
ahmadinovtravel@yahoo.co.id Baca selengkapnya...
Kami akan mencarikan semua maskapai penerbangan yang berbiaya minimal, seperti maskapai berikut: Lion air, Batavia Air, Merpati, Sriwijaya Air, Air Asia, Trans Nusa, Garuda Indonesia dan Citilink.
Semua data penerbangan, harga tiket dan waktu keberangkatan adalah real-time dan akurat.
Untuk Reservasi Tiket anda dapat menghubungi kami :
Kantor:
0751 - 72285
HP:
085272636090 - 085272636090
Email:
ahmadinovtravel@gmail.com
ahmadinovtravel@yahoo.co.id Baca selengkapnya...
Jumat, September 14, 2012
Pemilik Langit Pembawa Cerah
wahai pemilik langit...
apa kau masih disana?
masih setia mendengar dan memandangiku....
dengarlah...
kenapa tiba tiba separuh sedihku
disulam heran penuh renda...
melihat aku pada sekitar bumi tempat berpijak...
wahai pemilik kilau langit...
apa kau masih diatas sana...?
bersetia pada semesta...
padamu aku bertanya
kenapa negeriku....
berubah rupa...
berubah rasa...
berubah aroma...
disana menyengat aroma kemarau,
membawa kering bersama kehausan
sedangkan di ujung sana, semerbak aroma hujan
membawa basah bersama kedinginan
ditepi sana memekat aroma angin
membawa debu bersama sesak
ditengah sana, ditengah indah negeriku
bumi merubah rupa
yang mereka sebut petaka...
ia meletus hancur berserak
ia terbakar hangus mengarang
ia runtuh jatuh berderai
ia tergerus hanyut terbawa arus...
ia terpisah lalu hilang
sedangkan diseberang sana...
rasa binasa nurani pupus terhapus
ia mati terbunuh ambisi
ia gugur membela harapan harapan terkubur
ia mencaci maki sebagai tradisi, membela harga diri
terpecah belah demi terwujud mimpi mimpi tak bertepi...
mengapa...
ada apa...
jawablah....
apakah ada murka...
karena dosa mereka...
kenapa....
jelaskanlah....
aku rindu bumiku bersolek
aku rindu pada wangi sehati
rindu indah gerimis merinai
rindu menapaki subur tanah ini
rindu damai berjabat...
rindu elok, penuh santun laku...
wahai pemilik hamparan
langit penuh cerah...
jika aku tidak bisa berserah...
padamu aku meyerah...
***coretanku: 130912 ; 14:42
Baca selengkapnya...
apa kau masih disana?
masih setia mendengar dan memandangiku....
dengarlah...
kenapa tiba tiba separuh sedihku
disulam heran penuh renda...
melihat aku pada sekitar bumi tempat berpijak...
wahai pemilik kilau langit...
apa kau masih diatas sana...?
bersetia pada semesta...
padamu aku bertanya
kenapa negeriku....
berubah rupa...
berubah rasa...
berubah aroma...
disana menyengat aroma kemarau,
membawa kering bersama kehausan
sedangkan di ujung sana, semerbak aroma hujan
membawa basah bersama kedinginan
ditepi sana memekat aroma angin
membawa debu bersama sesak
ditengah sana, ditengah indah negeriku
bumi merubah rupa
yang mereka sebut petaka...
ia meletus hancur berserak
ia terbakar hangus mengarang
ia runtuh jatuh berderai
ia tergerus hanyut terbawa arus...
ia terpisah lalu hilang
sedangkan diseberang sana...
rasa binasa nurani pupus terhapus
ia mati terbunuh ambisi
ia gugur membela harapan harapan terkubur
ia mencaci maki sebagai tradisi, membela harga diri
terpecah belah demi terwujud mimpi mimpi tak bertepi...
mengapa...
ada apa...
jawablah....
apakah ada murka...
karena dosa mereka...
kenapa....
jelaskanlah....
aku rindu bumiku bersolek
aku rindu pada wangi sehati
rindu indah gerimis merinai
rindu menapaki subur tanah ini
rindu damai berjabat...
rindu elok, penuh santun laku...
wahai pemilik hamparan
langit penuh cerah...
jika aku tidak bisa berserah...
padamu aku meyerah...
***coretanku: 130912 ; 14:42
Baca selengkapnya...
Rabu, September 12, 2012
Jingga Senja Tersapu Derai Hujan
senja datang bersama hujan
membawa aksara buram tanpa tanda baca,
memaksaku terperangkap diantaranya...
membisu aku..,
hingga lalu,
derai turun tertesan pun mengalir tangis
Baca selengkapnya...
membawa aksara buram tanpa tanda baca,
memaksaku terperangkap diantaranya...
membisu aku..,
hingga lalu,
derai turun tertesan pun mengalir tangis
Baca selengkapnya...
Minggu, September 09, 2012
Bulan Penuh Seperempat Kosong
aksara tersamarkan
ketika bulan jatuh sakit
meronta dalam dekapan...
rona memucat purnama pun menjauh...
dendang kesakitan terlantun
ketika lelaki tak lagi
bersetia pada janji...
biarkan bulan merubah aksara
terhapus bersama awan berubah hitam
Baca selengkapnya...
ketika bulan jatuh sakit
meronta dalam dekapan...
rona memucat purnama pun menjauh...
dendang kesakitan terlantun
ketika lelaki tak lagi
bersetia pada janji...
biarkan bulan merubah aksara
terhapus bersama awan berubah hitam
Baca selengkapnya...
Langganan:
Postingan (Atom)