Sabtu, April 30, 2011
Serpihan Sesal
aku rupa garis di raut bumi
berakhirnya pada titik terhentak
dalam setia,
harapku tak ada habis
dari sebenarnya nyata...
dan kini
kuyu langkah menghapir, terhenyak jatuh berpilin
bersebab, surga hati berpindah letak
neraka-neraka bergelantung
disudut tatap, diujung lidah
berat berucap...
genggam memaksa meraih enggan tergapai,
perih letih lalu merintih
menanti asa mati dikubur mimpi
*** coretanku 300411.09.10
Baca selengkapnya...
Kamis, April 21, 2011
Habis Gelap Terbitlah Terang
...Kami akan menggoncangkannya,......, dengan segala kekuatan walaupun yang akan runtuh cuma satu butir batu saja, maka kami akan merasa bahwa hidup kami tidak sia-sia...
...Bukan orang laki-laki yang kami lawan, melainkan pendapat kolot turun temurun, adat yang tidak terpakai lagi...
(Dalam Surat Kartini kepada Ny. MCE Ovink-Soer sekitar tahun 1900)
Habis Gelap Terbitlah Terang adalah judul buku yang dikarang Kartini.
***Jangan ganti judul itu menjadi "Datang Saat Gelap Kembali Waktu Terang" karena itu adalah perilaku "si nakal" yang bisa merusak cita-cita Kartini....
Baca selengkapnya...
Senin, April 18, 2011
Kau, Kawan, Sahabat dan Teman
Ketika mula bertemu
Terasa bagai telah lama bersua
Kau sambut hulur tanganku
Bertegur sapa penuh mesra
Masa terus berlalu
Dan kita tetap seiringan berjalan
Menempuh onak liku
Lalui semua suka dan duka bersama
Biarlah apapun rahsia
Dan kelemahanmu tetap engkau temanku
Riangnya saat kita ketawa
Asyik senda dan bercerita
Walau sesekali pandangan kita berbeza
Andainya tetap serupa
Adakalanya kita juga saling terluka
Namun di akhirnya kita tetap bersama
Dan kini dipisahkan dua benua
Saling mengejar cita
Tak pernah kulupakan
Detik yang indah bersamamu temanku
Kuasti suatu masa
Engkau dan aku kan bertemu semula
Kembali menjalinkan detik nan indah
Untuk kenangan bersama
Kutipan lirik diatas adalah lagu yang dinyanyikan kelompok musik nasyid Unic dari Malaysia yang bercerita tentang kawan, sahabat dan teman.
Ada satu pernyataan berupa sajak yang ditulis oleh Khalil Gibran dalam buku Sang Nabi:
"Sahabat adalah kebutuhan jiwa yang mendapatkan imbangan. Dialah ladang hati yang penuh kasih kau taburi dan kau pungut buahnya dengan penuh rasa terimakasih. Persembahkan yang terindah bagi persahabatan! Jika ia harus tahu musim surutmu, biarkan ia mengenal musim pasangmu. Sebab siapakah sahabat itu, hingga kau hanya mendekatinya untuk bersama sekedar membunuh waktu. Carilah ia, untuk bersama menghidupkan sang waktu!! Sebab dialah orang untuk mengisi kekuranganmu, bukan sekedar mengisi kesenanganmu. Dan dalam kemanisan persahabatan, biarkanlah ada tawa-tawa kegembiraan, berbagi duka dan kebahagiaan. Sebab dari titik kecil embun pagi, hati manusia menghirup fajar pagi dan menemukan gairah segar kehidupan".
Lalu apa arti kawan, sahabat dan teman menurut anda?, mana tingkatan kesetian yang memiliki nilai paling lebih menurut anda, apakah kawan, sahabat atau teman?
Baca selengkapnya...
Kamis, April 07, 2011
Masjid Raya Ganting
Masjid Raya Ganting ini terletak di Kampung Balai-balai, tepatnya di Kanagarian Kudu Ganting, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
Masjid ini didirikan lebih kurang 150 tahun silam (tahun 1840), sangat mengagumkan karena pada masa itu nenek moyang kita sudah bisa mendirikan bangunan semi permanen yang sangat megah dengan ukuran 12 meter x 12 meter. Namun saat ini bangunan Masjid Raya Ganting Kampung Balai-balai sudah rusak parah akibat gempa alam hebat yang terjadi berkali-kali sejak 12 tahun terakhir.
Masjid ini pernah direnovasi pada tahun 2000, dan pada saat itu (tepatnya 04 Oktober 2000) peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Bupati Padang Pariaman. Bangunan ini terus dibangun secara bertahap dengan dana dari donatur, sumbangan masyarakat,sumbangan para perantau dan dari sumber lainnya . Hingga tahun 2007 renovasi masjid tersebut telah sampai pada proses pekerjaan dinding yang menghabiskan biaya sebesar Rp 478.448.400,-.
Pada tahun 2007 gempa berkekuatan 7,9 skala Richter, kembali memporak porandakan bangunan masjid yang sedang dalam proses renovasi tersebut. Bangunan asli masjid ini hampir keseluruhan rusak berat. Masyarakat tidak patah semangat, mereka secara berangsur dan bertahap kembali membangun dan merenovasi masjid raya tersebut. Namun pada 30 September 2009 gempa hebat berkekuatan 7,6 Skala Richter kembali merusak masjid ini.
Pasca gempa 30 September 2009 pengurus masjid, masyarakat Kanagarian Kudu Ganting, ingin kembali membangun masjid yang bersejarah ini, namun dukungan sumbangan dan dana dari banyak pihak seperti pemerintah, para perantau, masyarakat umum dan lainnya sangat dibutuhkan agar masjid ini kembali berdiri kokoh.
Bagi Anda yang ingin menyumbangkan bantuan bisa langsung menyampaikan ke alamat Masjid Raya Ganting Kanagarian Kudu ganting.
Baca selengkapnya...
Langganan:
Postingan (Atom)